Ternak Kambing Tanpa Ngarit Rumput
Pilih Jenis Kambing Sesuai Kebutuhan
Secara umum,
budidaya kambing ditujukan untuk kebutuhan pedaging (kambing potong) dan
kambing dwi guna atau kambing penghasil daging dan susu. Sedangkan tujuan
pemeliharaannya umumnya adalah untuk pembibitan dan untuk penggemukan.
Di Indonesia
ada banyak jenis kambing asli atau local yang umum dibudidayakan. Seperti kambing merica,
kambing samosir, kambing muara, kambing kosta, kambing gembrong, kambing
benggala, kambing gibas, kambing jawa super dan kambing etawa.
Namun,
banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih membudidayakan 2 jenis kambing,
yaitu kambing kacang dan kambing peranakan etawah (PE).
Memilih Bibit Kambing
a. Pejantan
Bibit kambing pejantan yang anda pilih harus yang berkualitas tinggi
atau jenis kambing unggul. Sebab, jika kualitas bibit yang dulur pilih
berkualitas rendah, maka hasil yang didapatkan tidak akan optimal.
Berikut ini
ciri-ciri bibit kambing unggul untuk pejantan terbaik:
- · Kondisi tubuh sehat, tidak cacat dan terbebas dari penyakit.
- · Tubuh besar (sesuai umur dan jenis).
- · Bulu bersih dan mengkilap.
- · Ukuran badan panjang, kaki lurus, tumit tinggi dan tampilan yang gagah.
- · Bergerak aktif .
- · Nafsu kawin tinggi, mudah ereksi dan memiliki ukutan buah zakar yang sama, kenyal dan besar.
b. Betina
Kambing betina yang akan dipilih sebagai bibit juga harus
kambing unggul yang berkualitas. Sebab, nantinya kambing betina inilah yang
akan bunting dan melahirkan.
Berikut ini
ciri-ciri bibit kambing betina terbaik:
- · Kondisi tubuh sehat, tidak cacat, tidak terlalu gemuk dan terbebas dari penyakit.
- · Alat kelamin normal
- · Bulu bersih dan mengkilap.
- · Mempunyai sifat keibuan sebagai bekal mengasuh anak.
- · Bergerak aktif.
- · Ambing/buah susu normal (halus, kenyal, tidak infeksi dan tidak terjadi pembengkakan).
Tanda-Tanda Kambing Birahi
Sebelum anda mengawinkan kambing, maka ketahui dahulu tanda-tanda kambing
betina yang sedang birahi. Berikut ini tanda-tandanya:
Tanda Kambing Betina
Birahi
Kambing betina yang akan dikawinkan harus sudah memiliki
tanda-tanda birahi, agar proses perkawinan berjalan lancar dan cepat.
Dulur harus mengetahui tanda-tanda kambing betina birahi,
karena lama masa birahi hanya 30 jam dengan siklus nya sekitar 17 hari jika
kambing dalam kondisi sehat.
Berikut ini tanda-tanda kambing betina birahi:
- · Tampak gelisah.
- · Alat kelamin tampak bengkak, basah, berwarna merah dan hangat jika dipegang.
- · Sering menggerak-gerakkan ekor.
- · Merespon positif/diam jika dinaiki oleh pejantan.
- · Nafsu makan tampak berkurang.
Waktu Perkawinan Kambing
waktu mengawinkan kambing yang tepat adalah dalam waktu 12-18
jam setelah dulur mengetahui adanya tanda-tanda kambing betina birahi.
Ini bertujuan untuk mempermudah proses perkawinan serta
meminimalisir adanya kegagalan.
Disarankan untuk menempatkan kambing jantan dan betinda dalam
satu kandang yang sama, agar terjadi proses perkawinan.
Namun, pastikan bahwa kambing jantan dan betinanya bukanlah
saudara, agar tidak terjadi perkawinan antar saudara, seperti antara anak dan
bapak, induk dan anak, atau antar saudara (anak dari satu garis keturunan).
Perkawinan antar saudara ini memiliki resiko besar terhadap
turunnya kualitas anakan atau kegagalan perkawinan. Oleh sebab itu, pastikan anda mengetahui asal-usul kambing yang
dulur beli.
Kelahiran Anakan Kambing
Setelah
bunting selama sekitar 150 hari, maka dulur harus memahami tanda-tanda kambing
akan melahirkan.
Berikut ini
tanda-tanda kambing akan melahirkan:
- · Pergerakannya tampak gelisah
- · Biasa menggaruk-garuk tanah/lantai kandang dengan kakinya.
- · Lebih sering mengembik.
- · Pinggul tampak mengendur, sebagai persiapan dalam proses melahirkan.
- · Alat kelamin membengkak.
- · Tampak tidak nafsu makan.
- · Ambing/susu tampak membesar. Sedangkan jika anda mencoba mengecheck dengan memencet, maka akan keluar air susu kolostrum.
Jenis Pakan Kambing Terbaik
Ada beberapa jenis pakan kambing terbaik yang bisa dulur
pilih. Anda bisa menggunakan pakan hijauan, pakan konsentrat, pakan dari sisa
pertanian dan pakan fermentasi.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis pakan
kambing:
a. Pakan Hijauan
Pakan hijauan umumnya didapat dari rumput, dedaunan dari
pohon besar dan rumput budidaya. Jenis rerumputan yang ditanam untuk pakan
kambing contohnya adalah rumput clitoria ternatea, setaria, brachiaria dan
masih banyak lagi.
Sedangkan jenis rerumputan alami yang biasa digunakan untuk
pakan kambing adalah rumput lapangan.
b. Pakan Dari Sisa
Pertanian
Pakan kambing yang berasal dari sisa bahan pertanian umumnya
digunakan karena dapat mempermudah pencarian pakan, utamanya pakan hijauan yang
harus merumput setiap hari.
Dengan menggunakan pakan sisa pertanian, dulur bisa menghemat
waktu, tenaga dan biaya.
Beberapa contoh pakan dari sisa pertanian adalah dedak padi,
kulit singkong, daun singkong, pepaya, kangkung liar, daun jagung, hingga
jerami padi. Pakan dari sisa pertanian tersebut merupakan sumber energi
yang baik untuk ternak kambing.
Selain
sumber energi, beberapa jenis pakan dari sisa pertanian juga mengandung protein
tinggi untuk menunjang pertumbuhan kambing. Contohnya adalah daun kacang tanah,
daun kacang panjang, daun gamal, daun kedelai daun kaliandra, daun lamtoro dan
daun turi.
c. Pakan Konsentrat
Pakan konsentrat perlu diberikan karena mengandung protein
tinggi yang dapat mempercepat proses pertumbuhan dan perkembangan anakan
kambing.
Kelebihan dari pemberian pakan konsentrat ini adalah praktis,
nutrisinya terukur, dan sangat baik dalam membantu mempercepat proses
pertumbuhan dan perkembangan kambing.
d. Pakan Fermentasi
Umumnya, pakan hijauan tidak selalu tersedia diwilayah dulur.
Utamanya pada musim kemarau, beberapa daerah di Indonesia mengalami masa kering
yang dapat mengeringkan pakan hijauan.
Inilah yang menjadi alternative menguntungkan bagi peternak yang menggunakan pakan fermentasi untuk ternak
kambingnya.
Baca juga: https://mesinpencacahrumput.com/manfaat-rumput-untuk-kambing/
Komentar
Posting Komentar