Karakteristik Rumput Kolonjono



Rumput Kolonjono Sebagai Hijauan Pakan Ternak

Rumput kolonjono disebut juga dengan nama Para Grass dengan nama latin Brachiaria mutica yang dikategorikan ke dalam famili Graminae. Selain itu, rumput kolonjono juga mempunyai nama lain Panicum Muticum atau Panicum Pupurancens serta Buffalo grass. Rumput ini berasal dari Afrika serta Amerika Selatan yang mempunyai iklim tropis.

Biasanya, tanaman kolonjono digunakan oleh para peternak sebagai makanan penggemukan. Sebab bisa dijadikan untuk hijauan makanan ternak, hay, atau jelajah. Selain bermanfaat sebagai makanan ternak, rumput kolonjono juga berguna untuk lahan di pinggiran sungai, sebab bisa menahan erosi.

Karakteristik Rumput Kolonjono

Rumput kolonjono mempunyai warna hijau saat masih muda, serta berangsur menjadi hijau tua saat sudah siap dijadikan makanan ternak. Rumput kolonjono mempunyai ciri - ciri daun sejajar dengan dedaunan kecil di berbagai batang daunnya.

Selain itu, rumput kolonjono ini mempunyai rasa kaku, tumbuh secara merayap, bersifat parennial atau tahunan, dan mempunyai akar pada setiap batang yang menyinggung tanah. Rumput kolonjono bisa tumbuh sampai mencapai 2,5 meter, dan bisa dipanen setiap 6 sampai 9 minggu sekali.

Perhatikan klasifikasi dari rumput kolonjono berikut ini :

·         Kingdom: Plantae

·         Filum : Spermatophyta

·         Subfilum: Angiospermae

·         Kelas : Monocotyledoneae

·         Ordo : Glumiflora

·         Famili : Graminae

·         Genus : Brachiaria

·         Spesies : Brachiaria mutica

Penanaman Rumput Kolonjono

Penanaman rumput kolonjono bisa dilakukan di tanah terbuka dengan irigasi yang cukup, dan dilakukan pemupukan dengan baik supaya waktu panen bisa dicapai secara optimal. Apabila perawatannya sesuai, rumput kolonjono bisa menghasilkan hijauan sebanyak 100 ton per lahan. Tetapi, jika tidak dirawat dengan baik akan menjadi gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman lain.  

Rumput kolonjono berkembangbiak dengan cara vegetatif. Yaitu dengan cara setiap ruas mengeluarkan tanaman baru serta menutupi area lahan yang luas dalam jangka waktu yang terbilang singkat. Pertumbuhan tanaman kolonjono akan meningkat pada saat musim penghujan, sedangkan pada saat musim kemarau perlu membutuhkan irigasi yang cukup untuk kelangsungan hidupnya.

Irigasi bisa dibuat menggunakan aliran sungai yang kecil atau kalen. Sehingga tanah yang kering akan menjadi gembur serta basah. Dalam budidaya rumput kolonjono penggunaan irigasi sangat membantu. Daripada wajib melakukan penyiraman secara manual setiap hari.

Rumput kolonjono mempunyai ketahanan terhadap genangan air yang lama. Selain berkembangbiak secara vegetatif, penggunaan biji untuk menumbuhkan bibit kolonjono juga bisa dilakukan. Biasanya, terdapat 300 butir dalam 1 kg biji yang siap ditumbuhkan.

Teknik stek juga bisa dilakukan dalam budidaya rumput kolonjono. Satu batang stek kolonjono terdapat dari 3 ruas atau 4 buku. Penanaman dengan teknik stek diusahakan mempunyai jarak tanam 1,8 x 1,8 meter pada lahan yang telah digemburkan dengan cangkul.

C. Kandungan Gizi Rumput Kolonjono

Banyak para peternak seperti peternak kerbau serta peternak sapi penggemukan memanfaatkan rumput kolonjono sebagai rumput makanan ternak mereka. Rumput kolonjono mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi pada umur masih muda. Batang kolonjono yang masih muda bisa dibuat sebagai silase serta hay atau rumput kering. Kandungan gizi yang terdapat pada rumput kolonjono berikut ini :

  • ·         Bahan Kering (BK) 8,59%
  • ·         Protein Kasar (PK) 1,31%
  • ·         Lemak Kasar (LK) 43,41%
  • ·         Serat Kasar (SK) 12,80%
  • ·         Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 33,89%

Kesimpulan

Budidaya rumput kolonjono terbilang gampang sebab dapat ditambahkan dengan budidaya rumput makanan ternak yang lain, contohnya rumput gajah serta rumput setaria. Metode rotasi bisa dimanfaatkan jika anda menerapkan sistem pakan umbaran, sebab rumput kolonjono tidak begitu tahan terhadap bobot ternak yang berat.  

Penggunaan rumput kolonjono sebagai hijauan makanan ternak sangat membantu dalam produktivitas pemberian pakan. Rumput kolonjono dapat dicampurkan dengan berbagai rumput makanan ternak yang lain, seperti rumput gajah serta rumput raja.

Baca juga: https://mesinpencacahrumput.com/perbedaan-rumput-odot-dan-kolonjono/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hijauan Rumput Pakan Ternak

Cara Menanam Rumput Odot Di Lahan Yang Kering